DIKTAT
KULIAH
ALJABAR
LINIER
Disusun
oleh:
SYAMSYIDA ROZI, S.Si
SEKOLAH
TINGGI ILMU KOMPUTER
DINAMIKA
BANGSA
JAMBI
DETERMINAN
1) PENGERTIAN
Semua matriks bujursangkar A selalu dihubungkan dengan determinan, yang
dinotasikan dengan det(A).
Untuk matriks bujursangkar A berukuran n, determinan dari
matriks tersebut didefinisikan sebagai jumlah dari hasil kali dari n!
anggota A tanpa ada pengambilan anggota dari baris/ kolom yang sama.
Untuk matriks bujur sangkar berordo 2, determinan adalah:
= ad – bc
Contoh:
A =
, maka determinan A =
= 1.3 – 2.4 = 3 – 8 =
-5.
2) SIFAT-SIFAT DETERMINAN
2.1)
Determinan
suatu matriks = determinan dari matriks transposenya Þ det (A) = det (AT)
Contoh:
A =
, maka Det (A) = 1.3 – 2.4 = 3 – 8 = -5
AT =
, maka Det (AT) = 1.3 – 4.2 = 3 – 8 = -5
2.2)
Tanda
determinan berubah jika dua baris/ kolom ditukar tempatnya
Contoh:
A =
, maka Det (A) = 1.3 – 2.4 = 3 – 8 = -5
Jika baris 1 dan 2 pada matriks A ditukar menjadi
, maka determinan = 2.4 – 1.3 = 8 – 3 = 5. (tanda determinan yang
awalnya negatif (-) berubah menjadi positif karena pertukaran baris)
2.3)
Jika
anggota 2 baris/ 2 kolom dari suatu matriks sama, maka determinan matriks = 0
Contoh:
A =
= 1.4 – 1.4 = 4 – 4 =
0.
2.4)
Jika
terdapat baris/ kolom yang anggotanya berkelipatan, maka determinan = 0.
Contoh:
A =
, maka determinan = 1.6 – 2.3 = 6 – 6 = 0. (perhatikan bahwa
baris ke-2 adalah 2 kali baris pertama)
2.5)
Nilai
determinan menjadi c kali jika suatu baris/ kolom dikali c (skalar)
Contoh:
A =
, Det (A) = 1.3 – 2.4 = 3 – 8 = -5
Jika baris 2 dikali 4, maka matriks menjadi
, dan determinannya = 1.12 – 8.4 = 12 – 32 = -20. (hasil ini merupakan 4 kali determinan A, yaitu -20 = 4.(-5)
2.6)
Jika salah
satu baris/ kolom dari suatu matriks anggotanya 0, maka determinan=0.
Contoh:
A =
, maka determinan = 1.0 – 0.4 = 0 – 0 = 0.
2.7)
Harga
determinan tidak berubah jika baris/kolom ke-i ditambah dengan c kali
baris/kolom ke-j.
Contoh:
Contoh:
A =
, Det (A) = 1.3 – 2.4 = 3 – 8 = -5.
Misalnya dilakukan operasi baris elementer, yaitu
baris ke-2 ditambah 3 kali baris ke-1 (b2 + 3b1) sehingga
matriks menjadi
=
= 1.15 – 5.4 = 15 – 20 = -5.
Jadi determinan matriks A = determinan matriks
setelah dilakukan operasi baris elementer. Atau dengan kata lain, tidak terjadi perubahan determinan.
3) MINOR DAN KOFAKTOR
Minor dari anggota aij dari
suatu matriks dinotasikan
dengan
, yaitu determinan dari suatu matriks dengan menghilangkan
anggota pada baris ke-i dan kolom ke-j terlebih dulu. Sedangkan kofaktor
dari anggota aij adalah
. Atau Kij =
Minor dan kofaktor adalah suatu skalar/ konstanta
bilangan.
Misal A adalah matriks berukuran 3 x 3, yaitu
, maka :
Ø minor dari anggota a23 ,
dinotasikan dengan M23, adalah determinan dari matriks
tersebut dengan menghilangkan anggota pada baris ke-2 dan kolom ke-3 terlebih dulu,
menjadi
Ø dan kofaktor dari anggota a23
adalah (-1)2+3M23 = (-1)5 M23
= - M23.
Contoh:
A =
.
v Minor dari anggota a21, yaitu
adalah determinan dari matriks tersebut dengan
menghilangkan anggota pada baris ke-2 dan kolom ke-1 terlebih dulu, menjadi =
= 3.1 – 9.4 = 3 – 36 = −33.
Dan kofaktor dari anggota a21
adalah
=
(-33) = (-1)(-33) =
33.
v Minor dari anggota a22, yaitu
adalah determinan dari matriks tersebut dengan
menghilangkan anggota pada baris ke-2 dan kolom ke-2 terlebih dulu, menjadi =
= 2.1 – 8.4 = 2 – 32 = -30.
Dan kofaktor anggota a22
adalah
=
(-30) = (1)(-30) = -30.
4) MENGHITUNG DETERMINAN
4.1)
Menggunakan
definisi determinan.
Khusus untuk matriks berukuran 3x3, perhitungan
determinan yang menggunakan definisi dapat diperlihatkan dengan suatu cara yang
disebut metode Sarrus.
Contoh:
Hitung determinan dari matriks A =
.
Dengan cara definisi atau yang diperlihatkan
dengan metode Sarrus, perhitungan determinan beruukuran 3x3 dilakukan sebagai
berikut:
(21+ 8 + 30) – (28 + 20 + 9) = 59 – 57 = 2
4.2)
Mengekspansi
secara baris atau kolom dengan menggunakan minor dan kofaktor
Contoh:
Hitung determinan dari
matriks A =
.
Dengan mengekspansi berdasarkan baris 1 (anggota
pada baris 1 adalah a11, a12, a13),
maka perhitungan determinan dirumuskan dengan = a11.K11
+ a12.K12 + a13.K13
K11 =
Kofaktor anggota a11 =
= (-1)2
(3.7 – 5.4) = 1.(21 – 20) = 1.1 = 1
K12 =
Kofaktor anggota a12 =
= (-1)3
(2.7 – 1.4) = -1.(14 – 4) = -1.10 = -10
K13 =
Kofaktor dari anggota a13 =
= (-1)4
(2.5 – 1.3) = 1.(10 – 3) = 1.7 = 7
Maka determinan = a11.K11
+ a12. K12 + a13. K13
= 1.1 + 2.( -10) + 3.7 = 1 – 20 + 21 = 2.
Jika mengekspansi berdasarkan kolom 2 (anggota
pada kolom dua adalah a12, a22, a32),
maka perhitungan determinan dirumuskan dengan = a12.K12
+ a22.K22 + a32.K32
4.3)
Mengubah
matriks menjadi matriks segitiga bawah atau segitiga atas.
Determinan dari sembarang matriks bujur-sangkar
dapat ditemukan dengan mengubah matriks tersebut menjadi matriks segitiga atas
atau matriks segitiga bawah, yaitu dengan melakukan operasi baris elementer.
Sifat-sifat determinan harus diperhatikan saat melakukan operasi baris elementer
yang akan berpengaruh terhadap nilai determinan itu sendiri. Determinan dari suatu matriks segitiga atas ataupun matriks segitiga bawah dapat dihitung dengan mengalikan anggota-anggota pada diagonal utamanya saja.
Contoh:
Hitung determinan dari matriks A =
.
a) mengubah menjadi matriks
segitiga atas
(-1).
= (-1).( -2) = 2
b) mengubah menjadi matriks
segitiga bawah
5) MATRIKS SINGULAR DAN NON-SINGULAR
Matriks Singular adalah matriks yang memiliki
determinan = 0. Sedangkan matriks non-singular adalah matriks yang
determinannya ¹ 0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar