Senin, 20 Oktober 2014

MATRIKS DAN OPERASINYA

DIKTAT KULIAH
ALJABAR LINIER



Disusun oleh:
SYAMSYIDA ROZI, S.Si






SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER
DINAMIKA BANGSA

JAMBI






BAB I
MATRIKS DAN OPERASINYA

1)      PENGERTIAN

v Matriks adalah himpunan scalar (bilangan riil atau konpleks) yang disusun berjajar secara empat persegi panjang menurut baris-baris dan kolom-kolom. Jadi anggota matriks adalah bilangan-bilangan tersebut.
v Batas matriks dinotasikan dengan , , atau .
v Matriks berukuran m x n yaitu  
Artinya: matriks tersebut terdiri dari m baris dan n kolom.

Anggota a11 artinya anggota pada baris pertama dan kolom pertama.
Anggota a21 artinya anggota pada baris ke-2 dan kolom pertama.
Anggota am2 artinya anggota pada baris ke-m dan kolom kedua.
v  Matriks Amxn artinya matriks A berukuran m x n yang terdiri dari m baris dan n kolom.
v  Contoh:
ü  Ukuran matriks di atas adalah 3 x 4
ü  Anggota a22 = 2, yaitu anggota pada baris ke-2 dan kolom ke-2.
ü  Anggota a31 = 3, yaitu anggota pada baris ke-3 dan kolom ke-1.
ü  Anggota a24 = -1, yaitu anggota  pada baris ke-2 dan kolom ke-4

v  Dua matriks dikatakan sama jika keduanya mempunyai ukuran yang sama dan anggota yang berpadanan sama.

2)      OPERASI PADA MATRIKS

2.1)            Penjumlahan matriks
Penjumlahan matriks artinya adalah jumlah dari anggota-anggota yang berada pada posisi (baris dan kolom) yang sama. Syarat melakukan penjumlahan/ pengurangan dari beberapa matriks adalah ukuran dari matriks yang dijumlahkan/ dikurangkan harus sama.
Sifat-sifat penjumlahan antara matriks (asumsikan A, B dan C adalah matriks berukuran sama):
v  Sifar Komutatif : A + B = B + A
v  Sifat Asosiatif A + (B + C) = (A + B) + C

Contoh:
A =  dan B =
Matriks A dan B berukuran sama, yaitu 2 x 3, maka kedua matriks itu dapat dijumlahkan,
A + B =  +  =  =

2.2)            Perkalian skalar dengan matriks
Misalkan c adalah suatu skalar yang akan dikalikan dengan matriks A, maka cA artinya adalah mengalikan skalar c dengan anggota-anggota pada matriks, ukuran matriks tidak akan berubah.
Sifat perkalian skalar dengan matriks adalah : c(A + B) = cA + cB
Ex 1) c = 2, dan matriks A = , maka cA = 2.  =  =

Ex 2) A = , dan B = , dan c = -3, maka tentukan c(A+B) dan cA+cB.
*) c(A+B) = -3 = -3 = -3 = =
*) cA+cB = -3 +(-3) = + = + = =
Dengan demikian c(A+B) = cA+cB.



2.3)            Perkalian antar matriks (perkaliam antara matriks dengan matriks)
Syarat perkalian antar matriks adalah : banyaknya kolom pada matriks pertama = banyaknya baris pada matriks kedua.

Contoh:
1)      Perkalian matriks A3x2B2x4 dapat dilakukan karena banyaknya kolom pada matriks A = banyaknya baris pada matriks B, yaitu 2. Hasil perkalian dari matriks itu adalah suatu matriks yang berukuran 3 x 4.
2)      Perkalian matriks A1x2B1x4 tidak dapat dilakukan karena banyaknya kolom pada matriks A yaitu 2 tidak sama dengan banyaknya baris pada matriks B, yaitu 1.
3)      Perkalian matriks A1x3B3x1 dapat dilakukan karena banyaknya kolom pada matriks A = banyaknya baris pada matriks B, yaitu 3. Hasil perkalian dari matriks itu adalah suatu matriks yang berukuran 1 x 1.
4)      Matriks A =  dan matriks B = , maka perkalian dari matriks A dan B dapat dilakukan, karena matriks A berukuran 1 x 3 dan matriks B berukuran 3 x 1 yang menunjukkan bahwa banyaknya kolom pada matriks A= banyaknya baris pada matriks B, yaitu 3. Perkalian matriks A dan B akan menghasilkan matriks berukuran 1 x 1. Yaitu AB = = = = .
5)      Matriks A =  dan matriks B = , maka perkalian matriks A dan B dapat dilakukan karena matriks A berukuran 3 x 2 dan matriks B berukuran 2x1, yang menunjukkan banyaknya kolom pada matriks A = banyaknya baris pada kolom B = 2. Perkalian 2 matriks tersebut akan menghasilkan matriks berukuran 3 x 1.
AB =  =  =  =  .
Beberapa hukum pada perkalian adalah:
v  A(B + C) = AB + AC
v  A(BC) = (AB)C
v  AB ¹ BA
3)      TRANSPOSE DARI SUATU MATRIKS
Þ dinotasikan dengan AT, artinya adalah dengan menuliskan anggota pada baris ke-i pada matriks A sebagai anggota kolom ke-i pada matriks AT. Jika matriks A berukuran m x n, maka matriks AT berukuran n x m.
Contoh:
A =  berukuran 2 x 3, maka matriks AT =  berukuran 3 x 2.

4)      BEBERAPA JENIS MATRIKS SPECIAL
4.1)      Matriks bujur sangkar, yaitu matriks yang memiliki banyaknya baris = banyaknya kolom.
            Contoh : A =  adalah matriks bujursangkar berukuran 2.
4.2)      Matriks 0, yaitu matriks yang semua anggotanya adalah 0.
4.3)      Matriks diagonal, yaitu matriks bujursangkar yang anggota diluar diagonal utama adalah 0
            Contoh: A =
4.4)            Matriks Identity (matriks satuan), yaitu matriks bujursangkar yang anggota pada diagonal utama bernilai 1 dan di luar diagonal utama bernilai 0. Matriks ini biasanya selalu dinotasikan dengan I.
Contoh : I =  
4.5)            Matriks Segitiga bawah, yaitu matriks bujursangkar dimana anggota di atas diagonal utama bernilai 0.
Contoh : A =
4.6)            Matriks Segitiga atas, yaitu matriks bujursangkar ; anggota di bawah diagonal utama bernilai 0.
Contoh : A =



4.7)            Matriks Simetris, yaitu matriks yang transposenya sama dengan dirinya sendiri.
Contoh : A = , maka AT = . Perhatikan bahwa:
*) anggota pada baris 1 matriks A = anggota kolom 1 pada matriks AT
*) anggota pada baris 2 matriks A = anggota kolom 2 pada matriks AT
*) anggota pada baris 3 matriks A = anggota kolom 3 pada matriks AT

Contoh :
Jika B = , maka tentukan nilai a, b dan c sehingga matriks B menjadi matriks yang simetris.
Jawab:
a adalah anggota baris 2 kolom 1, maka supaya jadi simetris, nilai a harus sama dengan anggota pada baris 1 kolom 2, yaitu 4. Sehingga a = 4
b adalah anggota baris 1 kolom 3, maka supaya jadi simetris, nilai b harus sama dengan anggota pada baris 3 kolom 1, yaitu -3. sehingga b = -3
c adalah  anggota baris 3 kolom 2, maka supaya jadi simetris, nilai c harus sama dengan anggota pada baris 2 kolom 3, yaitu 1, sehingga c = 1


5)      OPERASI ELEMENTER PADA BARIS DAN KOLOM DARI MATRIKS
5.1)            Penukaran baris
Contoh :  b1 « b3
5.2)            Penukaran kolom
Contoh :  k2 « k3
5.3)            Mengalikan suatu baris dengan suatu skalar c
Contoh : ® 3b2  =
5.4)            Mengalikan suatu kolom dengan suatu skalar c
Contoh :  ® 3k2  =  
5.5)            Menambahkan/ mengurangkan suatu baris dengan c kali baris yang lainnya
Contoh :  ® b2 – 3b3 =
5.6)            Menambahkan/ mengurangkan suatu kolom dengan c kali kolom yang lainnya

Contoh :  ® k1 + 2k  = 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar